Isnin, 8 Disember 2008

Pembunuhan Ka`ab Bin Al-Asyraf Taghut Orang Yahudi

Daripada Amar, katanya: Aku mendengar Jabir berkata: Rasulullah s.a.w. bersabda: “Siapa yang akan mengerjakan Ka`ab bin al-Asyraf? Sesungguhnya dia telah menyakiti Allah dan Rasul-Nya”. Muhammad bin Maslamah terus menyahut: “Adakah Rasulullah mahu aku membunuhnya?” Rasulullah s.a.w. menjawab: “Ya!” Muhammad bin Maslamah berkata: “Izinkan saya berkata sesuatu”. Rasulullah s.a.w. bersabda: “Katalah!” maka dia pun pergi kepada Ka`ab dan berkata kepadanya.

..........................................................................................................................................................................

Perawi menyebutkan dialog yang berlaku di antara mereka berdua (Muhammad bin Maslamah dan Ka`ab bin al-Asyraf) dan dia (Muhammad bin Maslamah) berkata: “Sesungguhnya dia (Nabi Muhammad s.a.w.) ini telah mahukan sedekah, sungguh dia telah memberatkan kami”. Bila Ka`ab mendengar kata-kata Muhammad bin Maslamah begitu dia pun berkata: “Nanti ada lagi, demi Allah! Pasti kamu akan jemu dengannya.” Kata Muhammad bin Maslamah: “Sesungguhnya kami telah mengikutnya sekarang dan kami tidak mahu meninggalkannya lagi selagi tidak melihat bagaimana penghujungnya”. Muhammad bin Maslamah berkata: “Sebenarnya saya kemari untuk berjumpa dengan kamu dengan maksud supaya kamu memberi hutang kepada saya”. Ka`ab bin al-Asyraf berkata: “Kamu hendak jadikan apa sebagai cagaran? Muhammad bin Maslamah berkata: “Kamu mahu apa? Ka`ab bin al-Asyraf berkata: “Kamu cagarkan isteri-isteri kamu ataupun perempuan-perempuan kamu kepadaku”. Muhammad bin Maslamah berkata: “Engkau orang Arab yang paling comel/tampan/segak/menawan. Bagaimana kami dapat memberi perempuan-perempuan kami sebagai cagaran kepada kamu.” Ka`ab bin al-Asyraf berkata: “Kalau begitu kamu cagarkan anak-anak kamu kepadaku.” Muhammad bin Maslamah berkata: “Nanti apabila anak seseorang daripada kami disumpah akan dikatakan kepadanya: “Dia itu telah dicagar untuk mendapat beberapa gantang makanan” tapi beginilah, kami akan jadikan senjata kami sebagai cagaran.” Kata Ka`ab: “Baiklah kalau begitu”. Dia pun berjanji dengannya untuk datang kepadanya dengan membawa bersamanya senjata.

..........................................................................................................................................................................

Maka mereka pun pergi pada hari yang dijanjikan itu.” Dan mereka memanggilnya pada waktu malam. Bila Ka`ab turun kepada mereka. Ketika itu isterinya (Ka`ab) berkata kepadanya: “Aku benar-benar mendengar suara semacam suara darah.” Ka`ab berkata: “Tidak ada orang lain, hanya Muhammad bin Maslamah dan saudara sesusu dengannya dan Abu Na`ilah. Sesungguhnya pemurah sejati. Kalaulah dia dipanggil untuk dicerca pada waktu malam namun dia tetap menyahut panggilan orang itu”. Muhammad berkata (kepada kawan-kawannya): “Sesungguhnya bila aku pergi aku akan hulurkan tanganku ke kepalanya, bila aku telah pegang betul-betul kepalanya maka kamu seranglah”. Perawi berkata: Bila dia turun, dia turun dalam keadaan memakai kelendangnya lalu mereka pun berkata: “Kami mendapati bau wangi daripada tubuh engkau”. Ka`ab berkata: “Memanglah, isteri aku adalah perempuan Arab yang paling wangi.” Muhammad bin Maslamah berkata: “Kamu benarkanlah aku cium”. Dia menjawab: “Boleh, ciumlah!”. Muhammad berkata: “Izinkan aku cium sekali lagi”. Perawi berkata: Pada kali yang kedua itu dia pun memegang dengan kuat kepalanya lalu dia berkata: “Nah! Bagilah!” Maka mereka pun membunuhnya. 

..........................................................................................................................................................................




Tiada ulasan: